Selasa, 16 Maret 2010

ANANDA THERA PANHA - VATTHU

9. ANANDA THERA PANHA - VATTHU
Pertanyaan Ananda Thera


“H
arumnya bebagai bunga tidak dapat melawan angin ....”
Uraian Dhamma ini dibabarkan Guru ketika beliau berada di Savatthi untuk menjawab pertanyaan yang ditanyakan Ananda Thera kepada Beliau.
Disebutkan bahwa pada suatu petang, ketika bermeditasi, Thera merenungkan hal sebagai berikut:
“Sang bhagava memiliki tiga macam wewangian yang terbaik, yaitu: wanginya cendana, wanginya akar-akar, dan wanginya berbagai bunga. Bagaimanapun setiap wewangian ini hanya terbawa angin. Apakah mungkin ada wewangian yang dapat melawan angin, atau apa mungkin ada wewangian yang dapat terbawa angin dan yang dapat melawan angin?”
Kemudian pikiran berikut ini muncul:
“Apa gunanya bagi saya mencoba untuk menjawab sendiri persoalan ini? Saya akan bertanya kepada Guru, dan hanya Guru sendiri yang dapat menjawabnya.”
Lalu ia pergi menemui Guru dan bertanya kepada beliau. Karena itu dikatakan:
“Pada suatu petang Bhikkhu Ananda bangkit dari meditasi dan mendatangi ke tempat Sang Bhagava duduk, ketika telah dekat, ia berkata kepada Sang Bhagava sebagai berikut: ‘Bhante, ada tiga substansi wewangian yang hanya dapat terbawa angin dan tidak menentang angin. Tetapi, Bhante, apakah mungkin ada substansi yang wanginya dapat terbawa angin dan menentang angin, atau apakah mungkin sebuah substansi yang wanginya dapat terbawa angin dan menentang angin?”
Sang Bhagava berkata untuk menjawab pertanyaan Ananda Thera:
“Ananda, ada substansi yang wanginya terbawa angin, substansi yang terbawa angin dan yang menantang angin.’ ‘Bhante, tetapi substansi apa yang wanginya terbawa angin, substansi apa yang wanginya terbawa angin dan yang menantang angin?’ ‘Ananda, bilamana di sebuah desa atau kota di dunia ini ada seseorang, pria atau wanita, pergi berlindung kepada Buddha, pergi berlindung kepada Dhamma, dan pergi berlindung pada Sangha; juga bilaman ia menghindar melakukan pembunuhan makhluk hidup, tidak mengambil barang yang tidak diberikan, tidak berzinah, tidak berdusta, tidak minum minuman beralkohol yang menyebabkan lemahnya kewaspadaan; bilamana ia bajik; bilamana ia hidup sebagai umat awam dengan penuh kebenaran, dengan hati yang bebas dari kekikiran; bilamana ia bebas dan baik hati; bilamana pikirannya terbuka, bilamana ia gembira dalam memberi, bilamana ia penuh perhatian pada permohonan, bilamana ia gembira memberikan dana-dana, maka di seluruh seluruh dunia para bhikkhu dan brahmana mengucapkan pujian bagi dia. Bilamana di sebuah desa atau kota di dunia ini ada seseorang, pria atau wanita, pergi berlindung kepada Buddha ..., bilamana ia gembira memberikan dana-dana, maka para dewa dan makhluk lainnya mengucapkan pujian bagi dia. Bilamana di sebuah desa atau kota di dunia ini ada seseorang pria atau wanita pergi berlindung kepada Buddha, ... bilamana ia gembira memberikan dana-dana, atau seperti perbuatan-perbuatan ini, Ananda, inilah substansi yang wanginya terbawa angin atau menentang angin, atau wanginya terbawa angi n dan yang mentang angin.”
Setelah berkata demikian, Beliau mengucapkan syair berikut ini:

54. “Harumnya kayu cendana, bunga melati dan bunga tagara tidak dapat melawan arah angin, tetapi harumnya nama para pembuat kebajikan dapat melawan tiupan angin, dan tersebar di segala penjuru.”

55. “Harumnya kebajikan dapat mengalah-kan wanginya kayu cendana, bunga tagara, teratai atau melati.”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar